Kamis, 30 Juli 2020

Tangisan di Malam Arafah

Oleh : Herlin Variani

 

Allah Akbar 3x

Alunan suara takbir begitu merdu. Menghiasi malam tanpa rembulan. Menyapa jiwa yang penat. Lelah melewati perjalanan mengejar kenikmatan dunia yang fana.

Allah Akbar 3x

Gerimis menderas. Membasahi relung jiwa. Menyaksikan fenomena tak biasa. Tanah haram sepi pengunjung. Kalimah talbiyah tak lagi membahana dahysat seperti tahun-tahun sebelumnya.

Allah Akbar 3x

Gelombang manusia tak terlihat. Tapi? Lihatlah! Siapa mereka? Para tamu Allah yang terpilih. Mengalahkan ancaman pandemi covid-19. Berjalan anggun melintasi masjidil haram. Bak pengantin dari surga. Mengelilingi ka’bah dengan tenang. Tanpa ada kerumunan.

Allah Akbar 3x

Derap langkah penuh kedamaian itu melintasi lintasan sa’i. Cahaya iman terpancar kuat dari wajah mereka. Tamu pilihan. Sedang menikmati hidangan lezat dari surga.

Allah Akbar 3x

Jiwa tertegun. Benarkah ini petaka? Terhalangnya langkah kaki jutaan umat manusia. Untuk memnunaikan rukun islam ke lima. Atau ini sebuah skenario indah dari Sang Khalik? Karena ingin memanjakan insan pilihan. Menikmati kekhusyukan menghadapkan wajah pada sang Khalik. Tanpa adanya hiasan kebisingan suara umat manusia.

Allah Akbar 3x

Gerimis kian menderas. Bukan lagi karena kesedihan yang mendera. Melainkan kecemburuan yang memburu. Terhadap mereka hamba istimewa. Yang telah mencuri perhatian Sang Pencipta. Lalu mendapat perlakuan khusus. Menerima rangkulan penuh cinta. Dari sang Maha Pemilik Cinta.

Allah Akbar 3x

Semoga wabah ini segera belalu. Semua jiwa kembali padaNya. Menjauh dari kemaksiatan dan keangkaramurkaan akhir zaman.


Suara hati dari ruang mimpi pena penggerak, Kamis, 30 Juli 2020, 22.00 WIB



1 komentar: